Rabu, 24 Desember 2014

ISU-ISU LINGKUNGAN (ILMU KEALAMAN DASAR)



ISU-ISU LINGKUNGAN

A.    ISU LINGKUNGAN GLOBAL
1.      Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Terjadinya peningkatan temperatur bumi yang disebabkan karena meningkatnya aktivitas manusia yang mengakibatkan meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang menyerap radiasi gelombang panjang dari cahaya matahari. Kontribusi terbesar dalam pemanasan global adalah GRK dalam bentuk Karbon Dioksida (CO2), nitrogen, oksida (N2O), metana (CH4), dan Chlorofluorocarbon (CFC). Kenaikan suhu permukaan bumi sebesar 3ᵒC dapat mengakibatkan kenaikan permukaan laut rata-rata 70 cm-100 cmyang disebabkan peleburan salju dan pemuaian thermal dari laut.
2.      Penipisan Lapisan Ozon
Perusakan lapisan ozon secara global dapat menimbulkan lobang atau menipisnya lapisan ozon. Lapisan ozon (O3) di atmosfer merupakan lapisan penyerap atau penyaringan (filter) terhadap radiasi ultra violet (UV) dari cahaya matahari yang sampai dipermukaan bumi. Radiasi ultra violet dengan panjang gelombang kecil dikenal sebagai UV-C, yang sangat berbahaya dan dapat mematikan makhluk hidup  di muka bumi. Radiasi ultra violet dengan panjang gelombang menengah (UV-B) kurang mematikan namun masih tetap berbahaya bagi makhluk hidup. Kedua jenis ultra violet ini dapat diserap baik oleh lapisan ozon. Sedangkan radiasi ultra violet dengan panjang gelombang besar (UV-A), relatif kurang berbahaya dan hampir seluruhnya dapat menembus lapisan ozon.
3.      Deposisi Asam
Deposisi Asam merupakan terbentuknya molekul-molekul Asam Sulfat (H2SO4) dan Asam Nitrat (H2NO3) secara kimiawi di atmosfer yang berasal dari Sulfur Oksida dan Nitrogen Oksida yang terbentuk dari pembakaran bahan bakar fosil (BBM). Dampak negatif akibat deposisi asam ini dikenal sebagai hujan asam yang telah menimbulkan permasalahan besar terhadap kerusakan alam, dimana terjadi pengasaman (acidification) pada perairan danau dan sungai. Pada sekitar tahun 1990-an, ribuan danau telah menjadi asam kemudian “mati” sebagai akibat meluasnya hujan asam di Eropa sebelah utara dan Amerika Utara.
4.      Penurunan Keanekaragaman Hayati
Seiring dengan perkembangan perekonomian, maka keanekaragaman hayati mengalami ancaman yang serius (kepunahan dan terancam keberadaannya). Keanekaragaman hanya merupakan istilah yang berhubungan dengan berbagai kehidupan di bumi. Istilah ini berkaitan dengan jenis (species) yaitu suatu kelompok organisme yang secara genetik sama dan mampu berkembang baik untuk menghasilkan keturunan yang subur.
5.      Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup Global
Dalam pertemuan “the world Summit and Susteinable Development” (WWSD) di Johannesburg Afrika Selatan ditetapkan target untuk setiap topik sebagai berikut:
a.       Air
Menyediakan air bagi 1 juta orang yang selama ini kekurangan air dan bagi 2 juta orang yang memiliki sanitasi buruk.
b.      Energi
Menyediakan kebutuhan energi bagi 2 juta orang yang tidak mendapatkan energi yang berasal dari fasilitas energi modern,mengembangan energi yang dapat diperbarui mengurangi penggunaan energi yang berlebihan.
c.       Kesehatan
Menghilangkan dampak zat-zat beracun dan berbahaya,mengurangi polusi udarayang menelan korban 3 juta manusia setiap tahun serta mengurangi kematian karena penyakit malaria dan cacing Afrika (Africa Guinea Warm) akibat pencemaran air dan sanitasi yangburuk.
d.      Produktivitas Pertanian
Membalikkan kecendrungan degradasi lahan yang terjadi pada sekitar 2/3 dari lahan pertanian yang tersedia di dunia.
e.       Keanekaragaman Hayati dan Pengelolaan Ekosistem
Menghentikan proses kerusakan yang terjadi pada sekitar setengah dari hutan hujan tropika dan hutan manggrove serta membahayakan 70% dari terumbu karang dunia sehingga dapat mematikan usaha perikanan.

B.     ISU LINGKUNGAN NASIONAL
1.      Pencemaran Air
Kualitas air sungai di Indonesia dipengaruhi oleh limbah domestik, industri, pertanian dan peternakan.
2.      Pembalakan Liar
Pembalakan liar (illegal loging) merupakan penebangan hutan secara liar dan tidak bertanggung jawab, telah terjadi sepanjang tahun pada beberapa daerah di wilayah nusantara. Hingga ahun 2002 laju deforestasi hutan selama 10 tahun terakhir diperkirakan sebesar 1,6 juta hektar pertahun (Reustra Dephut 2001-2005). Terjadinya pembalakan liar akibat dari peningkatan kebutuhan kayu bulat sebagai bahan baku industri baik dalam maupun luar negeri. Akibatnya terjadi banjir dan banjir bandang yang menimbulkan kerusakan lingkungan dan kerugian besar bagi masyarakat.
3.      Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan yang sering terjadi di beberapa daerah baik tidak sengaja maupun disengaja untuk membuka lahan pertanian/perkebunan baru telah menimbulkan kepunahan tehadap jenis satwa tertentu dan menimbulkan polusi udara. Sebagai akibat dari polusi udara dapat menimbulkan penyakit sesak nafas, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) bagi manusia dan gangguan pada sistem transportasi.

C.    ISU LINGKUNGAN LOKAL
1.      Pencemaran Teluk Bayat di Kabupaten Minahasa Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2004
Sejak beroperasinya PT.Newmont Minahasa Raya (PT.NMR) dalam kegiatan penambangan emas pada bulan Juli 2004, yang limbahnya dibuang ke laut telah mencemari laut disekitar Teluk Buyat. Akibatnya menimbulkan gangguan kesehatan  masyarakat desa Buyat Pantai.
2.      Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Bantaran Gebang
Pengelolaan sampah dikota besar mengalami kendala seperti: aspek regulasi ,kelembagaan, pendanaan serta teknik dan prasarana yang kurang memadai.
3.      Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
Emisi gas kendaraan bermotor merupakan pencemaran udara terbesar di kota-kota besar di Indonesia. Berdasarkan penelitian kandungan dari gas kendaraan bermotor mengandung timbal (Pb) yang dapat merusak kesehatan manusia terutama bagi anak-anak dapat menyebabkan anemia dan penurunan intelegensi (IQ).

Tidak ada komentar :

Posting Komentar